Bukan tanpa alasan kuahabiskan malam dalam sepi sendiri
Entah apa juga yang penuh sesak dalam fikiran
Bahkan secangkir kopi hitam-pun tak sanggup memberi jawaban
Malah hembusan angin yang hampir meremukkan belulang
Sesekali kucoba tunduk pasrah di atas hamparan suci
Namun batu dalam dada seolah enggan goyah
Suara jangkrik dan desir rerumputan terdengar seperti lagu kematian yang mengiring ke pemakaman jiwa yang fana
Tapi Siapa Peduli ???
Satu harapan-pun telah mati tanpa diSADARI
Dengan anggun melenggang pergi dan permalukan diri
Penyesalan yang jarang terasa pun dengan sombong menghampiriku
Memang sulit memahami diri jika harus banyak mengumbar kata-kata
Meski lidah gampang dimengerti walau tak sebenarnya terjadi
Memang hanya dengan sikap yang memang tak mudah dimengerti
Kubisa menunjukkan jati diri
Semoga kalian tak sama....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar